Ruang Inspirasi
Wednesday, June 11, 2008
  [Kiat Sukses] Jadilah Orang yang Menguntungkan


[Kiat Sukses] Jadilah Orang yang Menguntungkan

Oleh: Jonru

http://www.jonru.net/kiat-sukses-jadilah-orang-yang-menguntungkan


Ide awal tulisan ini berasal dari ucapan Pak Mario Teguh dalam acara
Business Art di O Channel beberapa waktu lalu. Pak Mario bilang, pribadi
yang disukai oleh semua orang adalah pribadi yang menguntungkan. Sebuah
penjelasan yang sangat singkat, padat, namun penuh makna. Lantas tadi malam,
saya berkunjung ke rumah seorang sahabat - pengusaha bernama Pak Arief. Ada
ucapan dia yang membuat saya teringat lagi pada ceramah Pak Mario Teguh, dan
menggerakkan saya untuk menulis artikel ini.

Bila Anda adalah seorang karyawan, maka perusahaan tempat Anda bekerja akan
mati-matian mempertahankan Anda (bahkan mungkin menaikkan gaji Anda tiga
kali dalam setahun - seperti yang pernah dialami Tung Desem Waringin), bila
mereka menganggap Anda adalah karyawan yang menguntungkan. Kehadiran Anda di
perusahaan tersebut mungkin membuat profit perusahaan meningkat tajam, atau
membuat para staf lebih bersemangat dalam bekerja. Dalam versi Aa Gym, Anda
adalah tipe "karyawan wajib", yakni karyawan yang sangat dirindukan
kehadirannya dan sangat disesali kepergiannya.

Namun makna "menguntungkan" di sini tidaklah selalu identik dengan materi.
Sebagai contoh, coba renungkan persahabatan Anda dengan seseorang yang
sangat dekat dengan Anda, bahkan sudah seperti saudara, padahal Anda berdua
tak punya hubungan darah. Kenapa Anda berdua bisa demikian akrab? Mungkin
Anda akan menjawab, "Karena dia sangat baik, dia selalu mau mendengarkan
curhat saya, dia selalu mendukung dan membela saya, dia selalu bla… bla…
bla….".

Anda bisa saja menyebutkan 1001 alasan lainnya. Tapi inti dari semua itu
adalah, "Dia orang yang menguntungkan bagi saya."

Tadi malam, di rumah Pak Arief - seperti yang saya ceritakan di atas -
terjadi sebuah percakapan antara saya dengan dia. Pak Arief ini sedang
mempersiapkan penerbitan sebuah majalah, dan saya diminta menjadi pengasuh
rubrik "Konsultasi Penulisan" di sana.

Semula, saya merasa amat bahagia karena mendapat peluang yang sangat
berharga. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup saya, ada tawaran
yang sebagus ini. Saya berpikir, ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk
mensosialisasikan keberadaan Sekolah-Menulis Online kepada khalayak yang
lebih luas. Singkat cerita, saya membayangkan hal-hal yang menguntungkan
bagi diri saya sendiri.

Namun saya baru menyadari sesuatu yang saya lupakan, setelah mendengar
ucapan Pak Arief. Dengan amat lugas dan tegas dia berkata, "Saya menyediakan
jatah satu halaman buat Pak Jonru. Satu halaman ini bisa bernilai Rp 1 juta
bila diisi iklan. Tapi saya biarkan halaman ini diisi dengan content yang
tidak menghasilkan uang. Artinya, Pak Jonru harus memanfaatkan kesempatan
ini sebaik-baiknya. Silahkan rubrik ini dikelola sebaik mungkin, sehingga
rubrik ini nantinya bisa mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi
perusahaan saya. Keuntungan tersebut bisa berupa peningkatan oplah,
banyaknya respons pembaca terhadap rubrik ini, atau hal-hal lain. Bila
kehadiran Pak Jonru tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan saya,
lebih baik halaman ini saya isi dengan iklan saja."

Ucapan ini sempat mengagetkan saya, tapi kemudian saya berpikir. Sebelumnya
saya hanya memikirkan keuntungan dari "Rubrik Konsultasi Penulisan" tersebut
bagi diri saya sendiri. Ucapan Pak Arief membuat saya sadar bahwa saya juga
harus bisa memberi keuntungan bagi sang mitra kerja. "Saling menguntungkan",
inilah istilah yang sudah terlalu sering kita dengar (bahkan mungkin sudah
bosan), tapi kita justru sering melupakannya.

Saya jadi sadar bahwa kesempatan yang diberikan oleh Pak Arief tersebut
bukan sekadar ekspresi kebaikan seorang sahabat, melainkan juga didasarkan
oleh sebuah perhitungan bisnis yang cermat. Karena itulah, ucapan beliau
saya jadikan sebagai pelecut semangat, agar nantinya saya bisa benar-benar
serius dalam mengelola rubrik Konsultasi Penulisan tersebut.

* * *

Bila Anda bisa menangkap inti dari cerita di atas, alhamdulillah. Bila
belum, akan saya sampaikan secara verbal:

Setiap kali Anda melamar pekerjaan, melamar beasiswa, melamar seorang gadis,
menawarkan proyek bisnis, menawarkan persahabatan, dan entah apa lagi,
yakinkan diri Anda bahwa orang atau pihak yang Anda "bidik" akan berpikir
bahwa Anda adalah orang yang menguntungkan bagi mereka. Anda bisa saja
menceritakan kelebihan dan prestasi-prestasi yang telah Anda raih. Ya, itu
bagus. Tapi bila kelebihan atau prestasi itu tidak membuat mereka berpikir
bahwa Anda adalah orang yang menguntungkan bagi mereka, saya yakin mereka
tak akan tertarik pada Anda.

Saya sebutkan sebuah contoh:

Misalkan Anda adalah seorang salesman asuransi. Anda menawarkan produk
asuransi kepada seorang pria berdasi. Anda menceritakan keunggulan dan
kelebihan produk asuransi tersebut dibanding produk-produk pesaing.

Apakah si pria berdasi akan tertarik pada penawaran Anda? Belum tentu!
Sebagus apapun produk yang Anda tawarkan, itu tak akan ada artinya bila si
pria berdasi tidak melihat unsur apapun pada asuransi tersebut yang
menguntungkan bagi dirinya!

Karena itu, daripada sibuk menceritakan keunggulan dan kehebatan produk
asuransi, lebih baik Anda menjelaskan "keuntungan apa yang akan Bapak
nikmati bila bergabung dengan program asuransi ini."

Demikian pula bila Anda sedang berniat mengajukan beasiswa untuk mengikuti
Sekolah-Menulis Online ( http://www.sekolahmenulisonline.com/ ) secara
gratis misalnya. Anda bisa saja menceritakan pengalaman dalam menulis,
prestasi di bidang penulisan yang telah Anda raih, dan sebagainya. Anda juga
bisa bercerita tentang manfaat apa saja yang akan Anda raih bila beasiswa
tersebut diberikan pada Anda.

"Saya akan sangat berbahagia bila diberi kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa ini. Saya berjanji untuk belajar menulis dengan sungguh-sungguh."
Ya, Anda bahkan bisa melengkapi cerita Anda dengan janji seperti ini.

Sekadar info, seperti itulah isi dari sebagian besar tulisan yang masuk
kepada kami dalam rangka pengajuan beasiswa SMO. Ya, itu bagus. Tapi apakah
cerita-cerita seperti itu membuat kami berpikir bahwa Anda adalah orang yang
menguntungkan bagi SMO? Apakah cerita seperti ini membuat kami "tergoda"
untuk memberikan beasiswa kepada Anda?

Ternyata tidak! Terus terang, kami dari penyelenggara sama sekali tidak
melihat sisi-sisi yang menguntungkan dari cerita seperti itu, sebab itu
hanya terdengar seperti sebuah curahan hati yang narsis dan agak berbau
"egois".

Tahukah Anda? Banyak orang yang gagal melamar pekerjaan, melamar gadis,
menawarkan kerjasama bisnis, melamar beasiswa, menawarkan bisnis MLM (Multi
Level Marketing), dan seterusnya, karena mereka memiliki pola pikir yang
"egois" seperti itu. Mereka hanya membayangkan hal-hal yang menguntungkan
bagi diri mereka sendiri. Mereka lupa menyampaikan "Apa saja keuntungan yang
akan Anda dapatkan bila Anda menerima penawaran saya ini."

Semoga terinspirasi, semoga bermanfaat.

Salam sukses!

Cilangkap, 11 Juni 2008

Jonru
…masih perlu belajar banyak untuk menjadi orang yang selalu menguntungkan
bagi orang lain dan lingkungan


--
Thanks dan wassalam




Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
 
Thursday, May 1, 2008
  the Positive Effect Of Testimonials




Banyak orang mengira bahwa mereka yang puitis suka merayu atau membual dengan puisi-puisinya. Sebenarnya tidak semua orang puitis bermain-main kata untuk tujuan seperti itu. Beberapa dari mereka hanya ingin mengungkapkan sesuatu baik itu dari imajinasi ataupun kejujuran dari hatinya. Seperti halnya pemberian penghargaan. Kadang ada diantara kita memberikan penghargaan sebagai basa basi, atau kita menerima basa basi yang sama dari orang lain. Namun bagi saya, sebuah penghargaan bukanlah permainan seperti itu namun sesuatu yang SAKRAL dan TULUS dari hati, seperti kata cinta yang "seharusnya" hanya diberikan pada mereka yang benar-benar kita cintai.

Penghargaan bukanlah cara untuk menyenangkan orang lain, namun cara untuk menunjukkan orang lain tentang keadaannya yang menakjubkan dari sudut pandang kita
Penghargaan bukanlah cara untuk menggapai suatu maksud, namun merupakan proses belajar diri untuk menghargai orang lain
Penghargaan bukanlah sesuatu yang formalitas namun karena kita tahu sesuatu yang indah bagi orang lain tak selalu harus kita sembunyikan
Penghargaan bukanlah sesuatu yang sifatnya mutlak memuji, namun bisa juga kritikan yang membangun
Penghargaan bukanlah trik untuk mencari simpati orang lain, namun ketulusan untuk mengakui
Penghargaan bukanlah kata yang tak berarti, namun reaktor yang bisa membawa berbagai macam efek
Penghargaan bukanlah sebuah permainan hati namun sesuatu yang seharusnya kita lakukan.
(c-ya)

Saya rasa diantara kita tidak ada yang ingin diabaikan, tidak ada yang ingin diacuhkan dan semua ingin dihargai entah dalam konteks dan cara seperti apa. Memberikan testimonials kepada orang lain tidak harus berupa piagam, namun juga bisa berupa tulisan, gambar, sikap atau ucapan langsung. Memberikan penghargaan tersebut bukan karena mereka selalu berhasil untuk sesuatu atau karena mereka begitu mengagumkan namun bisa juga karena kerja keras meski hasilnya kurang memuaskan. Tentu saja, sebelum anda menghargai orang lain, alangkah lebih baik bila anda memberikan penghargaan untuk diri anda dulu, misal dengan cara memberi waktu untuk refreshing bila anda telah mencapai target yang telah anda schedule atau mengumpulkan dan membaca pesan-pesan positif dari teman anda yang sekiranya bisa membuat anda merasa lebih bersemangat untuk maju.

Di sebuah kantor, seorang pekerja akan merasa terhargai ketika pemimpinnya bijaksana dengan memberikan kata-kata penghargaan diwaktu yang tepat untuk kerja keras mereka. Kalau seandainya hasil kerja mereka kurang bagus, seorang pemimpin akan memberitahu dengan cara yang baik dan bukannya mencaci habis-habisan. Misalnya, "Saya sangat menghargai niat baik anda yang ingin memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Namun seperti yang kita tahu, penjualan dengan metode tersebut akan mengurangi minat konsumen. Apakah anda memiliki alasan lain, yang menjadi pertimbangan anda mengapa menggunakan metode tersebut? Bagaimana kalau kita membahas lagi tentang metode yang dulu pernah saya sarankan dan telah terbukti berhasil pada bulan sebelumnya?" Respon tersebut terasa lebih enak di dengarkan dan terkesan ada pemberian solusi pada pihak yang telah melakukan kesalahan. Meskipun kurang memenuhi target penjualan, namun pihak yang melakukan kesalahan merasa terhargai akan kerja kerasnya.
Mungkin saja pekerja tersebut mempunyai alasan lain mengapa mengubah metode tanpa persetujuan dengan pimpinan dan mungkin saja mereka lebih tahu kondisi pasar waktu itu yang begitu cepat berfluktuasi sehingga mereka menggunakan metode lama dengan harapan target perusahaan bisa dicapai. Namun ternyata, keputusan yang mereka ambil ternyata kurang tepat dan hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka prediksikan. Selain itu, kalimat tersebut mengandung unsur penghargaan meski intinya memberikan teguran. Beda halnya dengan respon kalimat yang bisa memicu rasa sakit hati seperti "Anda ini bagaimana? tidak bejus mengerjakan tugas. Kalau sudah tahu dengan metode yang sebelumnya bisa mencapai target perusahaan kenapa Anda pakai metode yang berkali-kali kurang efektif??? Anda ingin perusahaan bangkrut apa ingin dipecat???"

Kejujuran kita terhadap orang lain bukan karena kita tak sependapat namun mungkin karena kita memiliki alternatif ide yang lain
Kejujuran kita terhadap orang lain bukan karena kita tidak mau mendengar namun karena kita memiliki alasan yang kuat
Kejujuran kita terhadap orang lain, kadang sesuatu yang kita lupakan. Namun bisa terkenang oleh mereka yang menerimanya baik kata itu positif atau negatif
Kejujuran kita terhadap orang lain bisa menjadi akar yang membakar semangatnya tanpa kita tahu sebesar apa nyala itu
Kejujuran kita terhadap orang lain tak selalu karena kita iri, namun karena kita peduli
Kejujuran kita kepada orang lain bukan karena kita ingin menyakiti, namun kadang lebih baik bila berkata yang sebenarnya. (c-ya)

Penghargaan memang tak selalu terlihat mata. Namun, bila tulus ucapan itu akan selalu teringat bahkan mungkin tanpa kita sadari ucapan kita telah melekat disebuah dinding kamar seseorang. Ada sebuah cerita dalam film stairway to heaven dimana anak sulungnya seringkali mendapat cacian dari ibu kandungnya dan meskipun anaknya tersebut menjadi juara pertama lomba melukis, reaksi ibu tersebut tidak mengucapkan kalimat selamat namun justru membuang lukisan-lukisan itu. Tentu saja, ketidakpedulian tersebut membuat anaknya semakin kecewa namun dengan kehendak Tuhan dan dorongan dari adik tirinya dia bersemangat lagi untuk melukis. Beberapa tahun kemudian dia menjadi pelukis yang terkenal. Seperti halnya sebuah kisah mengenai seorang siswa yang beberapa tahun lalu diminta gurunya mencari tikus yang lolos didalam ruang kelas. Guru tersebut menganggap siswanya memiliki pendengaran yang tajam untuk mengimbangi matanya yang buta. Penghargaan itu ternyata masih dikenang oleh siswanya
dan sejak hari itu dia lebih bersemangat untuk berusaha mengembangkan kelebihan-kelebihan nya yang lain. Bila anda menyukai musik, mungkin tak asing mendengar suara siswa yang telah dewasa dengan nama Stevie Wonder.

Hal Urban pernah berkata, "Kata-kata adalah sebuah pilihan. Jadilah pencari kebaikan orang lain dan bukanlah kelemahan mereka. Katakan pada mereka apa yang kamu suka dari mereka. Beri pujian yang tulus pada mereka yang berhak menerimana daripada mengatakan pada mereka tentang kebaikan mereka ketika mereka telah berada dalam peti kematian secara bergantian. Biarkan kata-kata yang terlontar dari bibirmu adalah kata yang positive dan bukan kata-kata yang menyakitkan. Bicaralah pada mereka seakan-akan itulah saat terakhir kamu berbicara."

Bila kata-kata yang tulus dari kita sekiranya bisa membuat orang lain lebih semangat, bisa lebih baik, bisa memperbaiki ketidakpercayaan dirinya yang menurun dan bisa membuat mereka lebih bahagia kenapa kita sulit mengungkapkannya? ??. Kita memang tidak tahu secara pasti, sebesar apakah pengaruh penghargaan yang jujur dari kita pada orang lain. Karenanya, katakan sebelum terlambat pada mereka yang layak memperolehnya dan bebagilah dengan dunia dengan melakukan hal-hal yang diharapkan bisa membuat diri kita dan orang lain bisa lebih baik.

Teriring : "Karena Kata Begitu Berharga."
Dedicated 4 …………… yang telah menginsipirasi hidup saya

Semoga Allah mengampuni saya jika karena pengetahuan saya yang kurang luas sehingga saya berbuat dan berbicara salah.


Wallahu a'lam bishshawwab
Wassalamualaikum wr wb

Pasuruan,
29.04.08 / 23:41
_,___



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
 
Kebenaran bukanlah monopoli seseorang atau kelompok tertentu, namun ia bisa datang dari siapapun
| myhome | | stanza | | snapshot | | snippet | | mootcase | | inspirasi |

My Photo
Name:
Location: jakarta, indonesia, Indonesia
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Archives
April 2008 / May 2008 / June 2008 /


Powered by Blogger

Subscribe to
Posts [Atom]